Mari Berbagi “\(^o^)/”
Ada Apa Dengan Valentine-Mu???
*Apa yang ditunggu anak muda pada Bulan Februari? Apalagi bukan Valentine’s Day atau yang dirahasiakan sebagai Hari Kasih Sayang, yang jatuh pada tanggal 14 Februari.
Sangat sayang ditayangkan banayk teman-teman kita, para remaja muslim dan muslimah,yang terkena penyakit ikut-ikutan merayakan Valentine’s Day ini padahal mereka tidak tahu-menahu bagaimana asal hari ini.
Sejarah Hari Valentine???
Ensklopedia Katholik menyebutkan tiga versi tentang Valentine. Versi terkenal adalah kisah Pendeta St. Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Clasdius II. Pada tanggal 14 Februari 269 M, Cladius II menghukum mati St. Valentine yang telah menentang beberapa perintahnya, diantaranya St. Valentine mengajak manusia kepada agama Nasrani.
Siapa yang sebenarnya St. Valentine sendiri membingungkan. Dalam the Chatolic Encyclopedia Vol XV sub judul St. Valentine, yang disebutkan ada 3 orang Martir bernama St. Valentine yang mati pada tanggal 14 Februari. Menurut versi pertama, Kaisar Cladius II memerintahkan untuk memenjarakan St Valentine. Ia ditanya tentang Antharid, Tuhan perdagangan, kefasihan, makar, dan pencurian, serta Jupiter, Tuhan terbesar Romawi. Maka dia menjawab, tuhan-tuhan tersebut buatan Manusia dan bahwa Tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih dan ia menolak menyembah dewa-dewa orang Romawi, karenanya ia dihukum mati.
Versi kedua menceritakan bahwa St. Valentine melanggar peraturan Kaisar Claudius II. Kaisar ini menganggap tentara bujangan lebih tabah dan kuat di medan perang daripada tentara yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka Kaisar melarang para pemuda untuk menikah. Tetapi St. Valentine menentang perintah ini dan meneruskan menikahkan banyak pemuda secara sembunyi-sembunyi, sampai akhirnya diketahui Kaisar dan ditangkap serta dipenjarakan. Di dalam penjara, ia berkenalan dengan seorang gadis putri penjaga penjara yang terserang penyakit dan ia mengobatinya hingga sembuh. Akhirnya St. Valentine jatuh cinta kepada gadis tersebut seringnya gadis itu mengunjungi St. Valentine. Lalu pada tanggal 14 Februari 269 M, St. Valentine dihukum gantung. Sebelum dihukum, ia mengirim sebuah kartu yang didalamnya terlampir surat kepada sang gadis, yang bertuliskan “From Your Valentine” yang hingga sekarang ungkapan ini banyak mengekpresikan kasih sayang. Hal ini terjadi setelah anak tersebut memeluk agama Nasrani bersama 46 kerabatnya.
Versi ketiga, menyebutkan bahwa Valentine berasal dari tradisi Romawi Kuno, yaitu ritual upacara penyucian setiap 13-18 Februari. Dua hari pertama dipersembahkan untuk Juno Februata, Dewi Cinta (Queen of Feverish Love).
Pada hari itu, para pemuda desa berkumpul. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak serta mengundinya. Setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut secara acak dan gadis namanya keluar harus menjadi kekasihnya atau pasangannya selama satu tahun untuk bersenang-senang. Mereka juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan ,”Dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.” Pada tanggal 15 Februari, mereka meminta perlindungan Dewa Lupercalia, kaum muda mencabuk orang dengan kulit binatang, sedangkan para wanita berebut untuk dilecut karena menganggap bahwa lecutan itu akan membuat mereka lebih subur.
Ketika agama Kristen Katholik masuk ke Roma dan tradisi ini sulit dihilangkan maka para pendeta dan pengikutnya mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti kalimat “dengan nama tuhan Ibu” diganti dengan kalimat “dengan nama pendeta Valentine”, serta mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastur. Sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nasrani. Diantara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregorius I. Untuk lebih mendekatkan ke dalam agama Kristen, pada 496 M Paus Glasius I mnejadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada tanggal 14 Februari.
Itulah sejarah Valentine’s Day. Sebuah sejarah yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan kasih sayang, bahkan merupakan sebuah bentuk penghormatan pada pastur, penyembahan terhadap berhala, dan ritual ibadah kaum musyrik. Sangat disayangkan, banyak orang tidak tahu sejarah ini. Ataukah berpura-pura tidak mau tahu atau juga walau sudah tahu masih tidak peduli dengan alasan tersebut demi gengsi yang ternyata hanya ‘mengekor’ tradisi kaum kuffar? Padahal Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Dan Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati. semuanya akan diminta pertanggungjawabannya.”(Al Isra:36)
Termasuk tradisi hari Valentine adalah mengucapkan “Be My Valentine” (Jadilah Valentine-ku). Padahal menurut Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, Yang Maha Kuasa. Kata ini ditunjukkan kepada Nimrod dan Lupercus, dewa orang Romawi. Disadari atau tidak, tulis Ken Sweiger, jika kita meminta orang dengan kata “Be My Valentine”, berarti kita melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Ketika mengucapkan kata ini, berarti pengucapnya meminta seseorang untuk menjadi Yang Maha Perkasa bagi dirinya, padahal hanya ALLAH Yang Maha Perkasa. Jadi ucapan ini termasuk ucapan syirik.
Sejarah Valentine’s Day telah menjelaskan bahwa perayaan ini sangat terkait dengan perkara ibadah orang-orang ahlul kitab dan kaum musyrikin yang dapat menjerumuskan seseorang pada perbuatan syirik. Rasulullah SAW berkata,”Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum itu.” (Riwayat At-Tirmidzi).
Dalam perayaanValentine juga terdapat campur baur antara laki-laki dan perempuan serta berkhalwat antara laki-laki dan perempuan. Pesta Valentine juga tidak lepas dari iringan musik, wanita berdandan dan telanjang. Serta perbuatan sia-sia lainnya.
Masih perlukah seorang muslim ber-Valentine ria? Seorang muslim akan segera menolak dengan tegas setelah ia tahu hakikat sebenarnya. Tidak semua yang berdasarkan cinta dalah baik dari sisi agama. Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam surga yang luasnya seperti langit dan bumi.
(Abu Nabhan Pbg)
Maraji’: “Muda Mudi Muslim jangan tersesatkan, Valentine Hari Raya Mengenang Pendeta; Al-Sofwa Jakarta.
shared from: http://wulanmoon-2012.blogspot.com/2011/04/larangan-valentine.html => blog aku dulu atuhhh
Ada Apa Dengan Valentine-Mu???
*Apa yang ditunggu anak muda pada Bulan Februari? Apalagi bukan Valentine’s Day atau yang dirahasiakan sebagai Hari Kasih Sayang, yang jatuh pada tanggal 14 Februari.
Sangat sayang ditayangkan banayk teman-teman kita, para remaja muslim dan muslimah,yang terkena penyakit ikut-ikutan merayakan Valentine’s Day ini padahal mereka tidak tahu-menahu bagaimana asal hari ini.
Sejarah Hari Valentine???
Ensklopedia Katholik menyebutkan tiga versi tentang Valentine. Versi terkenal adalah kisah Pendeta St. Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Clasdius II. Pada tanggal 14 Februari 269 M, Cladius II menghukum mati St. Valentine yang telah menentang beberapa perintahnya, diantaranya St. Valentine mengajak manusia kepada agama Nasrani.
Siapa yang sebenarnya St. Valentine sendiri membingungkan. Dalam the Chatolic Encyclopedia Vol XV sub judul St. Valentine, yang disebutkan ada 3 orang Martir bernama St. Valentine yang mati pada tanggal 14 Februari. Menurut versi pertama, Kaisar Cladius II memerintahkan untuk memenjarakan St Valentine. Ia ditanya tentang Antharid, Tuhan perdagangan, kefasihan, makar, dan pencurian, serta Jupiter, Tuhan terbesar Romawi. Maka dia menjawab, tuhan-tuhan tersebut buatan Manusia dan bahwa Tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih dan ia menolak menyembah dewa-dewa orang Romawi, karenanya ia dihukum mati.
Versi kedua menceritakan bahwa St. Valentine melanggar peraturan Kaisar Claudius II. Kaisar ini menganggap tentara bujangan lebih tabah dan kuat di medan perang daripada tentara yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka Kaisar melarang para pemuda untuk menikah. Tetapi St. Valentine menentang perintah ini dan meneruskan menikahkan banyak pemuda secara sembunyi-sembunyi, sampai akhirnya diketahui Kaisar dan ditangkap serta dipenjarakan. Di dalam penjara, ia berkenalan dengan seorang gadis putri penjaga penjara yang terserang penyakit dan ia mengobatinya hingga sembuh. Akhirnya St. Valentine jatuh cinta kepada gadis tersebut seringnya gadis itu mengunjungi St. Valentine. Lalu pada tanggal 14 Februari 269 M, St. Valentine dihukum gantung. Sebelum dihukum, ia mengirim sebuah kartu yang didalamnya terlampir surat kepada sang gadis, yang bertuliskan “From Your Valentine” yang hingga sekarang ungkapan ini banyak mengekpresikan kasih sayang. Hal ini terjadi setelah anak tersebut memeluk agama Nasrani bersama 46 kerabatnya.
Versi ketiga, menyebutkan bahwa Valentine berasal dari tradisi Romawi Kuno, yaitu ritual upacara penyucian setiap 13-18 Februari. Dua hari pertama dipersembahkan untuk Juno Februata, Dewi Cinta (Queen of Feverish Love).
Pada hari itu, para pemuda desa berkumpul. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak serta mengundinya. Setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut secara acak dan gadis namanya keluar harus menjadi kekasihnya atau pasangannya selama satu tahun untuk bersenang-senang. Mereka juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan ,”Dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.” Pada tanggal 15 Februari, mereka meminta perlindungan Dewa Lupercalia, kaum muda mencabuk orang dengan kulit binatang, sedangkan para wanita berebut untuk dilecut karena menganggap bahwa lecutan itu akan membuat mereka lebih subur.
Ketika agama Kristen Katholik masuk ke Roma dan tradisi ini sulit dihilangkan maka para pendeta dan pengikutnya mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti kalimat “dengan nama tuhan Ibu” diganti dengan kalimat “dengan nama pendeta Valentine”, serta mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastur. Sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nasrani. Diantara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregorius I. Untuk lebih mendekatkan ke dalam agama Kristen, pada 496 M Paus Glasius I mnejadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada tanggal 14 Februari.
Itulah sejarah Valentine’s Day. Sebuah sejarah yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan kasih sayang, bahkan merupakan sebuah bentuk penghormatan pada pastur, penyembahan terhadap berhala, dan ritual ibadah kaum musyrik. Sangat disayangkan, banyak orang tidak tahu sejarah ini. Ataukah berpura-pura tidak mau tahu atau juga walau sudah tahu masih tidak peduli dengan alasan tersebut demi gengsi yang ternyata hanya ‘mengekor’ tradisi kaum kuffar? Padahal Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Dan Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati. semuanya akan diminta pertanggungjawabannya.”(Al Isra:36)
Termasuk tradisi hari Valentine adalah mengucapkan “Be My Valentine” (Jadilah Valentine-ku). Padahal menurut Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, Yang Maha Kuasa. Kata ini ditunjukkan kepada Nimrod dan Lupercus, dewa orang Romawi. Disadari atau tidak, tulis Ken Sweiger, jika kita meminta orang dengan kata “Be My Valentine”, berarti kita melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Ketika mengucapkan kata ini, berarti pengucapnya meminta seseorang untuk menjadi Yang Maha Perkasa bagi dirinya, padahal hanya ALLAH Yang Maha Perkasa. Jadi ucapan ini termasuk ucapan syirik.
Sejarah Valentine’s Day telah menjelaskan bahwa perayaan ini sangat terkait dengan perkara ibadah orang-orang ahlul kitab dan kaum musyrikin yang dapat menjerumuskan seseorang pada perbuatan syirik. Rasulullah SAW berkata,”Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum itu.” (Riwayat At-Tirmidzi).
Dalam perayaanValentine juga terdapat campur baur antara laki-laki dan perempuan serta berkhalwat antara laki-laki dan perempuan. Pesta Valentine juga tidak lepas dari iringan musik, wanita berdandan dan telanjang. Serta perbuatan sia-sia lainnya.
Masih perlukah seorang muslim ber-Valentine ria? Seorang muslim akan segera menolak dengan tegas setelah ia tahu hakikat sebenarnya. Tidak semua yang berdasarkan cinta dalah baik dari sisi agama. Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam surga yang luasnya seperti langit dan bumi.
(Abu Nabhan Pbg)
Maraji’: “Muda Mudi Muslim jangan tersesatkan, Valentine Hari Raya Mengenang Pendeta; Al-Sofwa Jakarta.
shared from: http://wulanmoon-2012.blogspot.com/2011/04/larangan-valentine.html => blog aku dulu atuhhh
0 komentar:
Posting Komentar
`Silakan berkomentar apa saja yang penting mengandung hal-hal yang positif, sopan dan menjaga etika blog saya.
`spam! SARA! NEGATIF THINKING! DIHAPUS BAKALAN DICIVOK KAMBING lu
`Gak Koment??? Ayam Ngambang haha xD
Sekian dan terima es krim ^____________^